Jumat, 17 Agustus 2012

PERSAHABATAN


Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh  paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.  Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri  daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya. Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari  bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya  bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar. Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.” Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar. Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.  Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.  
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.  Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.

Minggu, 08 Juli 2012

Tips Memahami Pelajaran dengan Baik


Untuk mengikuti tips ini, anda disarankan paling tidak memiliki buku materi (textbook), dan mengikuti pelajaran di sekolah :
1.      Sebelum mengikuti pelajaran baca bagian yang akan dibahas sekilas. Usahakan untuk menangkap pesan umumnya tanpa harus mencatat detail atau menggarisbawahi di buku yang dibawa.
2.      Setelah mengikuti pembahasan di kelas, baca ulang bagian tersebut. Lengkapi dengan catatan, garis bawah, dsb.
3.      Kerjakan soal-soal latihan yang ada di buku tersebut. Mungkin pada tahap ini anda belum dapat mengerjakan semua soal, karena itu jangan sampai anda menggunakan waktu terlalu banyak untuk memikirkan suatu soal. Tinggalkan dulu nanti lain waktu anda kembali ke soal tersebut.
4.      Tanyakan soal yang anda tidak dapat selesaikan tadi ke guru atau ke kakak kelas, atau siapa saja yang anda pandang lebih tahu. Usahakan sampai anda tahu cara penyelesaian dan alasan untuk sampai pada penyelesaian.
5.      Baca kembali buku dan catatan anda, kali ini membaca buku   bertujuan untuk lebih memahami konsep dan mengoreksi catatan. Menjelang ujian atau ulangan, cukup anda baca catatan saja, dan sekilas lihat lagi buku latihan soal.

Sabtu, 25 Februari 2012

KIAT-KIAT BELAJAR


1.      Kehadiran / absensi
2.      Metode                
ABCD
CIUM

            Ket :  A  =  Alat                      C   = Cinta  -  Cekatan

                     B  =  Belajar                  I    = Ilmu  - Inisiatif
                     C  =  Cermat                 U  = Untuk  - Ulet
                     D  =  Do’a                     M = Maju – Militan
3.      Pahami jadwal pelajaran
4.      Ikuti do’a sebelum dan sesudah belajar
5.      Perhatikan guru pada saat menyampaikan TPK
6.      Harus berani bertanya bila guru menjelaskan kurang jelas
7.      Catat materi esensial
8.      Ikuti tes tiap akhir pelajaran
9.      Miliki (minimal pinjem) buku yang dianjurkan oleh guru
10. Kerjakan setiap ada tugas/ PR tepat waktu
11. Ikuti setiap ulangan harian, mid dan ulum
12. Hindari pergaulan yang merugikan prestasi
13. Menghafal harus rutin jangan kalau hanya ada ulangan saja
14. Minta perbaikan kalau hasil ulangan jelek.

ANDAIKAN BUKU ITU SEPOTONG PIZZA

Ya, andaikan buku-buku yang ada di rak-rak perpustakaan adalah "makanan" kesukaan kita. Apa jadinya ya? Tentu kita akan lahap membacanya. Inilah "kunci" untuk membuka gembok yang menyebabkan kita enggan membaca buku.
"Kunci" ini, oleh Stephen Covey (penulis The 7 Habits of Highly Effective People), disebut paradigma. Apaan tuh paradigma? Paradigma adalah kacamata. Paradigma adalah cara kita memandang sesuatu.
Bayangkan Anda memiliki kacamata minus 2. Lima tahun kemudian, Anda harus mengganti kacamata Anda dengan kacamata minus 3. Namun, Anda bersikukuh tak mau mengganti kacamata minus 2 Anda. Apa yang terjadi? Anda merasa pusing apabila melihat sesuatu. Inilah akibat yang timbul dikarenakan Anda mempertahankan paradigma kacamata minus 2 Anda.
Apa ya paradigma Anda berkaitan dengan membaca buku? Mungkin ini: "Wah, boring deh membaca buku yang tebal-tebal itu." Atau ini: "Setiap kali membaca buku ilmiah, saya tentu ngantuk." "Saya pilih nonton sinetron aja deh ketimbang baca buku. Baca buku bikin kepala cepat botak!"
Itulah paradigma---atau kacamata yang Anda gunakan---dalam membaca buku. Memang, tidak semua orang memandang aktivitas membaca buku ilmiah seperti itu. Nah, tulisan ini akan mencoba membantu siapa saja yang merasa masih kesulitan untuk memasuki dunia buku.