Sabtu, 16 Februari 2013

Kisah Cangkir Yang Cantik



Sepasang kakek dan nenek pergi belanja ke sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, itu cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara. "Terima kasih untuk perhatiannya. Perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang perajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar hingga aku merasa pusing. Stop! stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata, "Belum!" Lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata, "Belum!"  Akhirnya, ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderitaanku. Oh, ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! stop! Aku berteriak.


Senin, 04 Februari 2013

Be Smart


Cerdas? Nggak semua orang bakal bisa. Pikirmu, cuma orang-orang jenius aja yang rajin ngonsumsi AA dan DHA plus probiotik bakal sanggup naik jadi selevel mereka. Itupun terjadi kalo otak kita mau di tune up sama Pentium 9. Wet! Ibarat mobil Ferrari F2004 mereka melesat. Sedang kita juauh ketinggalan di belakang. Bak bajaj bajuri yang ikut lomba formula 1. Nggak matching lagi!!.

Cerdas? Itu satu menu yang anggun buat diucapin. Tapi susah untuk dimasak di dapur otak kita. Nggak percaya?? Selama hayat dikandung badan dan berbalut baju seragam sekolah atau meski udah kuliah, kita hanya faham kalo yang namanya cerdas adalah temen-temen kita yang berotak Einstein dan berdoku Bill Gates. Jago banget kalo tandang buat ngatasi semua pelajaran. Matematika? Itu soal kecil..Fisika? Selesai cuma dengan jentikan jari. UTS plus UAS? Nggak perlu belajar lagi..(Nyontek kali!!??). Pokoknya semua mata pelajaran berbumbu apapun mulai dari yang rasa barbeque hingga ayam goreng mampu mereka lahap. Ye..kertas koq dilahap!!

Cerdas? Itu satu kata yang nggak ada ujungnya. Bila ada orang yang merasa paling pinter. E..e ternyata ada lagi yang pinternya lebih edan-edanan. Nggak ada juntrungannya. Kita nggak sadar kalo yang namanya cerdas itu nggak cuma ada pas kita berada di bangku sekolah. Mberesin semua mata pelajaran yang susah-susah. Tapi kikuk dan jadi linglung kalo ngomong soal gimana caranya wudhu. Wah, nggak lucu men. Kita jadi jempolan pada saat jadi ketua OSIS atau BEM dan sukses besar ngadakan Open Air. Tapi kita jadi jari kelingking kaki saat ada saudara muslim kita di Palestina yang lagi kesusahan. Kita mampu bikin orang lain seneng dan sumringah ketika nyanyi lagunya Peterpan "Aku dan Bintang". Tapi kita bikin Allah geram dengan tingkah polah kita yang akrab dengan julukan Raja sawer dan gaul bebas. Kita mampu buat guru-guru dan dosen geleng-geleng kepala dan tersenyum bahagia saat nilai rapor dan KHS kita penuh dengan poin sepuluh alias A. Tapi kita membuat Qur'an sebagai bahan ejekan saat sobat kita yang lain lagi berjuang negakkan syariah Islam. Sebel nggak sih??

Cerdas? Nggak semudah yang diharapkan. Tapi nggak sesulit yang dibayangkan. Orang yang cerdas itu orang yang ngerti sama keadaan sekitar. Dia nggak akan tutup mata. Soalnya, dia paham kalo dia merem sekejap saja, kesempatan emasnya bakal hilang. Dan itu nggak akan muncul yang kedua kalinya. Dia ngerti setiap waktu adalah peluang yang kudu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Waktu nggak akan muncul lagi for twice. Apalagi mati nggak mandang tempat dan umur. Apapun momen yang ada, nggak akan dia sia-siakan. Belajar? Nggak pandang waktu dan tempat. Asal belajar yang bener dan halal. Eit..juga jangan lupa doanya lho! Nggak mbatasi belajar pelajaran umum atau belajar tentang Islam. Study club? Kesempatan bagus buat nambah ilmu dan teman. Kajian keislaman? Momen pas untuk jalin ukhuwah dan wawasan. Top di sekolah top di agama.

Cerdas? Kuncinya cuma dua. Kalo ada peluang kita mau usaha. Nah, kalo nggak ada peluang, maka kita yang kudu bikin supaya peluang itu jadi ada. Jadi usaha kita nggak sia-sia. Usaha kita nggak ngawur. Dan usaha kita punya tujuan yang jelas. Itu yang udah dicontohkan oleh Rasul dan para sahabat. Mereka mampu bikin peluang sehingga usaha dakwah mereka pun berhasil. Dakwah mereka ngalir sampe jauh ke negeri kita. Coba kalo mereka dulu nggak usaha, kita masih bakal pake koteka dan nyembah berhala. Kita pun juga bisa seperti rasul dan sahabat beliau. Merekalah orang-orang yang bener-bener cerdas, yang patut ditiru. Oce deh.. (pengen nambah info?? Klik aja www.islamuda.com)

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, hingga mereka (kaum itu) merubah keadaannya sendiri." (TQS. Ar Ra'du: 11)

Jumat, 17 Agustus 2012

PERSAHABATAN


Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh  paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.  Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri  daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya. Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari  bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya  bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar. Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.” Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar. Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.  Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.  
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.  Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.

Minggu, 08 Juli 2012

Tips Memahami Pelajaran dengan Baik


Untuk mengikuti tips ini, anda disarankan paling tidak memiliki buku materi (textbook), dan mengikuti pelajaran di sekolah :
1.      Sebelum mengikuti pelajaran baca bagian yang akan dibahas sekilas. Usahakan untuk menangkap pesan umumnya tanpa harus mencatat detail atau menggarisbawahi di buku yang dibawa.
2.      Setelah mengikuti pembahasan di kelas, baca ulang bagian tersebut. Lengkapi dengan catatan, garis bawah, dsb.
3.      Kerjakan soal-soal latihan yang ada di buku tersebut. Mungkin pada tahap ini anda belum dapat mengerjakan semua soal, karena itu jangan sampai anda menggunakan waktu terlalu banyak untuk memikirkan suatu soal. Tinggalkan dulu nanti lain waktu anda kembali ke soal tersebut.
4.      Tanyakan soal yang anda tidak dapat selesaikan tadi ke guru atau ke kakak kelas, atau siapa saja yang anda pandang lebih tahu. Usahakan sampai anda tahu cara penyelesaian dan alasan untuk sampai pada penyelesaian.
5.      Baca kembali buku dan catatan anda, kali ini membaca buku   bertujuan untuk lebih memahami konsep dan mengoreksi catatan. Menjelang ujian atau ulangan, cukup anda baca catatan saja, dan sekilas lihat lagi buku latihan soal.

Sabtu, 25 Februari 2012

KIAT-KIAT BELAJAR


1.      Kehadiran / absensi
2.      Metode                
ABCD
CIUM

            Ket :  A  =  Alat                      C   = Cinta  -  Cekatan

                     B  =  Belajar                  I    = Ilmu  - Inisiatif
                     C  =  Cermat                 U  = Untuk  - Ulet
                     D  =  Do’a                     M = Maju – Militan
3.      Pahami jadwal pelajaran
4.      Ikuti do’a sebelum dan sesudah belajar
5.      Perhatikan guru pada saat menyampaikan TPK
6.      Harus berani bertanya bila guru menjelaskan kurang jelas
7.      Catat materi esensial
8.      Ikuti tes tiap akhir pelajaran
9.      Miliki (minimal pinjem) buku yang dianjurkan oleh guru
10. Kerjakan setiap ada tugas/ PR tepat waktu
11. Ikuti setiap ulangan harian, mid dan ulum
12. Hindari pergaulan yang merugikan prestasi
13. Menghafal harus rutin jangan kalau hanya ada ulangan saja
14. Minta perbaikan kalau hasil ulangan jelek.

ANDAIKAN BUKU ITU SEPOTONG PIZZA

Ya, andaikan buku-buku yang ada di rak-rak perpustakaan adalah "makanan" kesukaan kita. Apa jadinya ya? Tentu kita akan lahap membacanya. Inilah "kunci" untuk membuka gembok yang menyebabkan kita enggan membaca buku.
"Kunci" ini, oleh Stephen Covey (penulis The 7 Habits of Highly Effective People), disebut paradigma. Apaan tuh paradigma? Paradigma adalah kacamata. Paradigma adalah cara kita memandang sesuatu.
Bayangkan Anda memiliki kacamata minus 2. Lima tahun kemudian, Anda harus mengganti kacamata Anda dengan kacamata minus 3. Namun, Anda bersikukuh tak mau mengganti kacamata minus 2 Anda. Apa yang terjadi? Anda merasa pusing apabila melihat sesuatu. Inilah akibat yang timbul dikarenakan Anda mempertahankan paradigma kacamata minus 2 Anda.
Apa ya paradigma Anda berkaitan dengan membaca buku? Mungkin ini: "Wah, boring deh membaca buku yang tebal-tebal itu." Atau ini: "Setiap kali membaca buku ilmiah, saya tentu ngantuk." "Saya pilih nonton sinetron aja deh ketimbang baca buku. Baca buku bikin kepala cepat botak!"
Itulah paradigma---atau kacamata yang Anda gunakan---dalam membaca buku. Memang, tidak semua orang memandang aktivitas membaca buku ilmiah seperti itu. Nah, tulisan ini akan mencoba membantu siapa saja yang merasa masih kesulitan untuk memasuki dunia buku.

Kamis, 26 Mei 2011

Tips-tips Meningkatkan Motivasi Belajar

Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.
Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
  • Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun  gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik  dalam belajar.
Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.
Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang  yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul  dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul  dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
  • Belajar apapun
 Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa  belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
  • Belajar dari internet
 Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang  senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran,  dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris,  kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.
  • Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
 Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan  tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang  atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
  • Cari motivator
 Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani  hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal  serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan  atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi